WAJAH KECURANGAN
Kezaliman dan kecurangan tidak akan pernah bertahan lama.
Sehebat apa pun kekuatan yang dimiliki. Firaun dan Namrudz jadi contohnya.
Para penjajah yang memiliki pasukan dan persenjataan yang
modern, memiliki kaki tangan yang sudah mengakar, akhirnya harus hengkang. Yang
membuat keabadian kepemimpinan adalah keadilan, bukan kekuatan.
Yang paling zalim, yang paling curang, dialah yang paling
pertama hancur. Itulah rahasia mengapa Persia langsung runtuh. Itulah mengapa
Romawi Timur hancurnya belakangan.
Kezaliman dan kecurangan akan tumbuh sangat mempesona, seperti
pasukan kilat yang menghancurkan segala yang ditemui. Namun berapa lama
bertahannya? Pasukan Mongol dan Salib bisa menjadi modelnya. Mereka hanya
bertahan 100 tahun saja. Tanda kehancuran ketika kezaliman dan kecurangan
merebak menjadi gaya hidup dan karakternya.
Ketika kezaliman dan kecurangan didiamkan karena menguntungkan
bahkan diperjuangkan, bertanda kaum tersebut akan dihancurkan. Semua kaum yang
berkarakter seperti itu telah dihancurkan Allah. Mengapa negri yang beradab dan
santun, sekarang menjadi negri yang curang? Siapakah yang telah menyeret bangsa
ini menjadi berprilaku rendahan? Mengapa banyak yang berpesta dengan
kecurangan?
Dalam sejarah perjuangan bangsa, dalam perjalanan para pahlawan,
kelemahan tak menyebabkan berprilaku curang untuk menang. Karena bangsa ini
dibangun atas berkat rahmat Allah swt. Namun penjajah menangkapi pahlawan negri
dengan kecurangan. Mengapa bangsa ini tidak mengikuti jejak pahlawannya? Mengapa
bangsa ini tidak mengikuti jejak pendiri bangsanya? Sekarang, Mengapa kekuasaan
di negri ini harus diraih dengan gegap gempita kecurangan?
Negri ini sedang sakit. Pemimpinnya sedang berfikir tentang
dompetnya sendiri. Rakyatnya sedang dikelabuhi kamuflase mimpi kepalsuan. Siapa
yang akan menyadarkan? Siapa yang membangunkan? Siapa yang mau mengambil peran?
Masih adakah generasi yang peduli? Haruskah menunggu imam Mahdi?
Telah banyak yang dikecoh oleh sematan media. Berapa banyak
media yang mencuci otak anak negri dengan menjuluki seseorang dengan ratu adil,
arya paningit dan julukan lainnya sehingga yang tak bisa memimpin menjadi
pemimpin di negri ini?
#KMP2SMI
Ini cara pandang kang Abdurrahman keren nih. Bisa kepikiran kesana.
BalasHapus