Merindukan Sujud

Ada
4 sujud, sujud dalam shalat, sujud sahwi, sujud tilawah dan sujud syukur. Ada
malaikat yang sejak diciptakan hingga detik ini selalu sujud kepada Allah. Tak
berhenti untuk bersujud, Masya Allah.
Andai
manusia selalu merasakan kehadiran nikmat pada dirinya, selayaknya pekerjaan
yang paling utama adalah bersujud kepada Allah. Keningnya selalu merapat dengan
tanah. Bagian tertingginya, menjadi posisi yang paling rendah. Posisi yang
paling rendah menjadi posisi yang paling tinggi. Ini fenomena yang harus
direnungkan.
Andai
manusia selalu menghitung nikmat Allah. Andai manusia peka terhadap nikmat
Allah. Andai manusia merasakan kehalusan dan kelembutan nikmat Allah. Maka
jiwanya akan selalu bersujud kepada Allah. Merendahkan diri, menghadirkan
Allah, mengagungkan Allah dan merasakan kasih sayang Allah.
Kaab
bin Malik melakukan sujud syukur saat Rasulullah saw mengabarkan bahwa Allah
menerima taubatnya saat dia tidak pergi perang Tabuk karena kemalasannya. Kapan
kita bersujud syukur? Sepertinya hanya saat mendapat nikmat yang super hebat
saja? Bersujud syukur ketika berhasil menggolkan gawang lawan. Bersujud syukur
ketika menang dalam perhelatan Pilkada dan Pemilu saja. Hanya itukah nikmat
Allah yang luar biasa?
Setiap
nikmat Allah adalah sangat luar biasa. Nikmat yang paling luar biasa adalah
nikmat iman dan islam. Puncak kenikmatan adalah dianugerahi keistiqamah dalam
ketaatan kepada Allah. Bila kehadiran nikmat fisik saja membuat orang bersujud
syukur, apalagi bila diberikan nikmat beribadah? Itulah mengapa Kaab bin Malik
bersujud syukur saat taubatnya diterima.
Menurut
Ibnu Qayyim, karamah itu bukanlah bisa berjalan di atas air. Karamah itu saat
Allah memberikan keistiqamah dalam ketaatan dan kebenaran. Itu pula yang
membuat para ulama salaf dapat melakukan shalat sunah ratusan hingga ribuan
rakaat. Karena di dalamnya ada sujud. Sujudnya lama. Menikmati sujudnya untuk
bersyukur kepada Allah.
Sujud
adalah puncak kenikmatan. Disitulah posisi terdekat dengan Allah. Disitulah
posisi paling terdekat dengan Sang Penguasa Semesta yang tak bertepi. Seperti
puncak kenikmatan surga yaitu dapat melihat wajah Allah, seperti melihat
rembulan. Posisi tertinggi manusia bukan pada saat duduk di atas singgasana
kekayaan dan kekuasaan, tetapi saat menyungkurkan diri dengan bersujud kepada
Allah.
Bila
memilih pemimpin, carilah yang paling banyak bersujud. Karena dialah orang yang
paling dekat dengan Allah. Pemimpin seperti ini akan dikaruniai
sifat-sifat-Nya. Pemimpin seperti ini akan dikabulkan doa-doanya. Pemimpin
seperti ini akan dimudahkan jalanya oleh Allah untuk menghadirkan keberkahan
bagi rakyatnya melalui karya dan kebijakannya.
Puncak
kenikmatan bagi para pecinta adalah dekat bersama dengan kekasihnya. Tak mau
berpisah dengan yang dicintainya. Kedekatan para kekasih Allah di muka bumi
terwujud saat bersujud kepada Allah. Bersujud menjadi saat-saat yang
dirindukan.
#ODOP#KMP2SMI
#AbdurachmanAnwar
Like kangπ
BalasHapusItu penuh makna banget, yuli malu bacanya karena selalu melupakan nikmat yg di beri dan betah dalam dosa.. Astagfirullah π
wah Masya Alloh, tulisanya bagus Kang, menginspirasi
BalasHapusMasya Allah inspiring sekali tulisannya. Terima kasih sudah merangkai pengingat yang bagus.
BalasHapusMasya Allah penuh inspirasi sekaliπ
BalasHapusJlep banget kata-katanya buat hati keciut malu karena lebih banyak berdiri tegak ketimbang sujud khidmat pada ilahi π
BalasHapusSemoga kita dimampukan oleh Allah untuk betah berlama-lama sujud, khususnya dalam shalat-shalat kita.
BalasHapusMashaAllah ππ tulisan yg menginspirasi. Jadi malu kadang sholat terburu2 entahlah apa yg dikejar dr dunia sehingga lupa bagaimana nikmatnya setiap gerakkan dari sholat ππ
BalasHapusMashaAllah ππ tulisan yg menginspirasi. Jadi malu kadang sholat terburu2 entahlah apa yg dikejar dr dunia sehingga lupa bagaimana nikmatnya setiap gerakkan dari sholat ππ
BalasHapusMasyallah
BalasHapusCerminan buat kita semua nih.. saat di panggil oleh bos atau atasan kita secepat kilat memenuhinya. Giliran panggilan untuk menunaikan sholat kita sering tunda-tunda. Astagfirullah
BalasHapusApalagi di sepertiga malam terakhir. Tapi kadang masih enggan bangun, malah terlelap bergelung selimut π’
BalasHapusmasyaallah.. π
BalasHapusMasyaaAllah.. mengetuk hati kali kkπ’π
BalasHapusMenjadi media pembelajaran kak. Nambah pengetahuan. Makasih
BalasHapusππ
BalasHapusSuka bacanya, masya Allah. Tulisannya juga udah rapi. Tapi ada koreksi dikit, ada kata-kata "paling terdekat" itu agak mubazir. Mungkin bisa pilih "paling dekat" atau "terdekat" aja, jadi nggak dipakai dobel. Selebihnya udah oke.
BalasHapus