MENUJU AKHIRAT
Assalamualaikum Wr. Wb
Dunia takkan pernah bisa memberikan kenyamanan terhadap orang
yang paling kaya sekalipun. Dunia takkan pernah bisa memberikan ketentraman
terhadap orang yang paling memiliki kekuasaan mutlak sekalipun. Mereka yang
paling kaya pun berguguran. Mereka yang paling totaliter pun berjatuhan. Karena
dunia bukan tempat keabadian. Yang menyembahnya akan selalu diliputi ketakutan.
Orang terkaya yang tercatat dalam sejarah adalah seorang Muslim.
Dia seorang raja dari Mali. Bernama Mansa Musa pada tahun 1.300 masehi. Namun
kemana perginya kekayaan tersebut? Kemana perginya keturunan para kaisar yang
dulu menguasai sebagian besar dunia? Semua pergi, semua berguguran, semua
berjatuhan dan semua tumbang. Nama mereka pun mungkin banyak yang tak mengenalnya
lagi. Membangun dunia dengan dunia, akan luluh lantah tak berbekas.
Manjadi orang yang terkaya bukanlah tujuan. Menjadi orang yang
paling berkuasa bukanlah kehendak terbesar. Jangan jadikan dunia sebagai puncak
mimpi dan ilmu. Karena dunia akan menggulingkan kita dalam sekejap. Yang paling
dielu-elukan bisa jadi terhina dalam seketika. Yang paling berkuasa bisa jatuh
terhimpit di arena pojok kehidupan yang gelap dalam seketika.
Kemana perginya para artis ternama? Mereka tergulung oleh
ketuaan diri. Mereka terhempas oleh keriputnya kulit dan semakin lemahnya
tubuh. Kabar beritanya hanya pacaran-kawin-cerai-selingkuh-narkoba. Tak ada berita
selain itu. Itukan dunia gemerlap yang ingin dimasuki? Dunia akan selalu
meninggalkan kita setelah puas menghancurkan dan menjerumuskan jiwa-jiwa yang
sebelumnya bersih.
Yang paham hakikat dunia akan selalu waspada. Selalu bertanya,
untuk apa kekayaan? Untuk apa kekuasaan? Untuk apa keterkenalan? Selalu
bertanyalah pada jiwa. Selalu bertanyalah pada hati yang bersih. Kekayaan, kekuasaan
dan keterkenalan adalah hanya efek karya-karya kita untuk akhirat. Kita tak
memperdulikan semua itu, karena orientasinya hanya Allah. Kekayaan, kekuasaan
dan keterkenalan hanya bunga-bunga penghias perjalanan seorang khalifah di muka
bumi.
Umar Bin Khatab ingin meninggikan kalimatullah. Namun Allah
memberikan kemakmuran, kekuasaan yang meliputi Romawi, Persia dan Mesir.
Padahal tak sedikitpun Umar Bin Khatab bertujuan untuk itu. Tak pernah bermimpi
tentang kekayaan, kekuasaan dan keterkenalan namun Allah memberikan secara
cuma-cuma karena niat-niat akhiratnya. Bukankah Umar Bin Khatab pemimpin yang
tak memperdulikan Dunia? Namun mengapa dunia menjadi dalam genggamannya? Inilah
rahasia hidup yang harus dibongkar.
Dunia akan merunduk pada pemimpi Akhirat. Dunia akan mendekati
pada mereka yang mendekati akhirat. Dunia akan mengabdi pada mereka yang
bekerja untuk akhirat. Karya-karya yang berorientasi akhirat akan melampaui
semua karya yang berorientasi pada dunia. Akhirat bergerak naik ke langit. Dunia
akan bergerak ke bawah, ke tanah. Karya akhirat dibawah bimbingan Allah. Karya
dunia dicengkeram hawa nafsu. Itulah mengapa dalam 90 tahun umat Islam bisa
menembus sebagian Eropa Barat. Menjadi mercusuar akhlak dan ilmu pengetahuan.
Bisakah generasi ini mengulanginya lagi?
#One Day One Post
#KMP2SMI
Sejarah Kebudayaan Islam
Hai Kak.
BalasHapusTulisannya luar biasa loh, setelah kemarin bahas sunnah global dengan berkuasa, sekarang lebih dalam lagi. jujur setelah membaca ini saya jadi introspeksi diri.
Tapi sebagai seorang teman, saya juga ingin teman saya memiliki tulisan yang bisa dikatakan sempurna secara kebakuan kalimatnya. Maka saya coba memberikan beberapa catatan koreksi terhadap tulisan Kakak ya . Mohon berkenan, berikut adalah koreksinya :
1. ada beberapa kata tidak baku menerut penulusuran saya di kbbi.web.id
a. dulu = dahulu
b. terhimpit = terimpit
c. keterkenalan = kepopuleran
d. memperdulikan = memedulikan
e. orientasinya hanya Allah = berorientasi hanya kepada Alllah
f. sedikitpun ?
g. genggamannya = genggaman tanpa nya
h. merunduk = tunduk
i. karya dunia dicengkeram hawa nafsu ? mungkin sebaiknya hawa nafsu mencegkeram karya dunia. karena di kbbi tidak ada kata dicengkeram
2. masih ada sedikit typo seperti :
a. manjadi = menjadi
b. itukan = itukah
c. luluh lantah = luluh lantak
3. imbuhan Di-
imbuhan di- apabila menunjukan tempat, maka harus terpisah dengan kata selanjutnya. contoh, di bawah. bukan dibawah
hehehe. sebetulnya Kak, aku hanya belajar mengoreksi. sementara tulisan ku juga sebetulnya masih perlu banyak dikoreksi. jadi kita sama-sama saling mengoreksi ya
Mau juga Ada Komen yang sangat membangun seperti ini ๐
HapusSekali kali, mampir juga dong kk ke blog saya. Juga mau tulisannya di krisan sangat membangun seperti ini ๐๐๐
HapusIlmunya bagus kak, semangat menulis...☺☺☺
BalasHapusLebih tingkatkan lagi ya kak
BalasHapusLagi...
BalasHapusNasihat yg terasa ketika membaca tulisan ini
Terima kasih untuk ilmunya๐
BalasHapusTulisannya sangat mengisnpirasi..
BalasHapusmenurutku lebih bagus kalau judulnya
Dunia akan merunduk pada pemimpi Akhirat.
Jadi ingat fidato Saya waktu kecil, bila Kita tanam padi rumput akan ikut tumbuh tapi bila Kita tanam rumput mustahil padi ikut tumbuh...
BalasHapusTulisan yg sangat bermanfaat, semangat kakak ๐๐ aku juga ingin terus menulis sesuatu yg bermanfaat bukan sekedar curhatan
BalasHapusSemangat๐ช๐ช
BalasHapusTulisannya bagus.
BalasHapus