PERGELUTAN CINTA
Manusia
dengan manusia yang lainnya adalah ujian. Beragam karakter manusia adalah
ujian. Beragam pemikiran manusia adalah ujian. Beragam ideologi adalah ujian.
Beragam perasaan adalah ujian. Beragam besitan hati dan akal adalah ujian. Beragam
yang berkecamuk dalam jiwa adalah ujian. Adakah yang bukan ujian dalam
kehidupan ini?
Rasa
cinta itu ujian. Rasa rindu itu ujian. Cemburu dan benci itu ujian. Cinta dan
rindu, apakah menjadi pengkultusan dan pemujaan? Cemburu dan benci, apakah
menjadi penghinaan dan menyakiti?
Cinta
dan rindu ada batasannya. Jangan melakukan apa saja atas nama cinta dan rindu.
Jangan melampaui batas dengan mengatasnamakan cinta dan rindu. Jangan menuruti
hawa nafsu atas nama cinta dan rindu. Cinta dan rindu hanya perasaan, terbawa
arus atau dikelola?
Mengelola
cinta dan rindu, bukan dengan bertemu dan berpacaran. Bukan kemana-mana
berduaan tanpa aturan. Mengelolanya dengan pernikahan. Kadang kita tak bisa
melawan cinta dan rindu, hanya mengarahkan pada arah yang benar yaitu
pernikahan.
Umar
bin Abdul Aziz pernah pada suatu hari mengungkapkan perasaan cinta yang
terpendam. Pemimpin yang adil yang mampu memakmurkan negrinya hanya dalam dua
tahun ternyata tak kuasa mengungkapkan rasa cintanya pada seorang wanita.
Bagaimana sang khalifah mengelola dan mengarahkan rasa cintanya? Cinta memang
ujian. Dengan ujian cinta kita akan tahu karakter seseorang. Terhomat atau
rendahan?
Umar
bin Khatab ra, di tangannya segala fitnah pada umat Islam padam. Syetan pun
terbirit lari bila meninggalkannya. Namun apakah tak memiliki cinta? Suatu hari
Umar Bin Khatab curhat perasaan cinta pada wanita ke sahabat dekatnya Ali bin
Abi Thalib ra. Bagaimana Umar bin Khatab mengelola cintanya? Cinta itu fitrah
tapi jangan dibelokan ke hawa nafsu. Inilah seni mengelola cinta.
Cinta
dan rindu memiliki adab. Cemburu dan benci itu memiliki adab. Adab yang bisa
membingkai semua yang berkecamuk di dalam jiwa dalam penempatan yang tepat.
Adab itu pancaran dari iman dan ilmu. Adab itu gambaran kematangan jiwa. Adab
itu sebuah kebijaksanaan.
Cinta
dan rindu kadang datang mewarnai hidup. Bisa jadi anugerah juga petaka.
Anugerah bila paham bagaimana mengelola dan mengarahkannya pada kebenaran.
Petaka bila hanya menuruti kemauan hawa nafsu saja.
Dari
cinta dan rindu. Dari benci dan cemburu. Kita akan tahu siapa diri kita yang
sebenarnya. Melampaui bataskah? Terkendalikah?
Ali
bin Abi Thalib pernah curhat perasaan cinta dan rindu pada seorang wanita
kepada Rasulullah saw. Memang begitulah perjalanan hidup anak manusia, salah
satunya pergelutan dengan perasaan cintanya.
#OneDayOnePost
#ODOP
#KMP2
@Awayridwanh15
Komentar
Posting Komentar